Buku “Napak Tilas 85 Tempat Bersejarah di Dua Tanah Haram” Karya Mahasiswa MD

Buku “Napak Tilas 85 Tempat Bersejarah di Dua Tanah Haram” Karya Mahasiswa MD

Mansya Aji Putra, mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (MD-FIDIKOM), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan seorang penulis baru dari sebuah buku yang berjudul “Napak Tilas 85 Tempat Bersejarah di Dua Tanah Haram”.

Mahasiswa asal Palembang ini mengatakan bahwa buku ini merupakan hasil dari niat dan tekad untuk menjadi manusia yang dapat memberikan manfaat bagi orang banyak. Selain berkuliah, Mansya memanfaatkan waktu panjang selama berada di rumah untuk menghasilkan karya seperti ini. Mansya mengakui bahwa menulis sebuah buku bukanlah suatu perkara yang mudah tanpa diiringi dengan bekal, niat serta tekad yang kuat. Berawal dari membaca, mencerna, menelaah sampai akhirnya mewujudkan satu di antara cita-citanya untuk menjadi seorang penulis. Mansya menekankan bahwa di tengah situasi sulit dalam menghadapi pandemi COVID-19 tak semestinya membuat kita berhenti dalam melangkah untuk senantiasa selalu belajar.

Hadirnya buku ini dapat menambah pengetahuan kita tentang sejarah perjuangan dan kejayaan Islam, ditengah gencarnya penghilangan situs-situs bersejarah di Tanah Arab. Kebanyakan daripada buku-buku yang membahas seputar haji dan umrah hanya fokus pada penyampaian sisi ibadah dalam pelaksanaannya (seperti: thawaf, sa’i, wukuf dan lainnya). Akan tetapi di dalam buku ini jelas sedikit agak berbeda dari biasanya. Isi di dalamnya melebihi daripada itu, tak banyak orang tahu tempat-tempat yang dikupas di dalam buku ini Dengan kata lain hadirnya buku ini, insya Allah akan menambah pengetahuan dari kita belum tahu menjadi tahu.

Buku yang disambut baik serta diapresiasi tinggi oleh Direktur Bina Haji Kementerian Agama Republik Indonesia menganggap bahwa buku ini dapat menjadi acuan bagi para penuntut ilmu, bagi masyarakat, wabil khusus bagi jemaah haji dan umrah, baik yang sudah pernah ke Tanah Suci maupun yang belum pernah ke Tanah Suci. Bagi yang sudah pernah beribadah ke Tanah Suci, buku ini akan menjadi pengingat kenangan suci. Namun, bagi yang belum pernah ke Tanah Suci dengan membaca buku ini menjadi langkah awal niat dan tekad untuk bisa berangkat ke Tanah suci serta dapat merasakan nikmatnya seolah-olah sudah mengunjungi tempat-tempat tersebut. Buku ini dapat dikatakan sebagai salah satu wujud pembinaan serta ilmu pengetahuan mengenai tempat-tempat bersejarah yang ada di dua Tanah Suci.

Berita Link terkait Buku Napak Tilas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *