Surabaya, 8 Februari 2023, Sekretaris Umum PAMDI Dr. H. Asep Iwan Setiawan, M.Ag., ditugaskan untuk mengikuti Kegiatan Toward Sustainable Future on Indonesian Higher Educatioan yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dit. PTKI) Ditjen Pendidikan Islam bekerjasama dengan Perkumpulan Program Studi Pendidikan Agama Islam Indonesia (PPPAII). Kegiatan ini berfokus pada penyusunan Body of Knowledge (BoK) dan penyelerasan Capaian Pembelajaran pada Jenjang S1, S2, dan S3 pada prodi Keagamaan dalam ruang lingkup kementerian agama pada perguruan tinggi keagamaan Islam. Kegiatan tersebut diselenggarkan pada tanggal 6 s.d 8 Februari 2023 di Hotel Platinum Tunjungan Surabaya. Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari:
Kegiatan dibuka oleh Kasubdit. Pengembangan Akademik M. Adib Abdulshomad, MA., Ph. D. Dalam pembukaannya Gus Adib menyampaikan beberapa hal diantaranya: “1). Prodi harus mampu menangkap issue aktual dan termasuk problematik kemasyarakatan untuk kemudian menjadi dasar dalam menjalankan kegiatan pengembangan keilmuan, dalam bidang pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan PkM. 2). Perguruan tinggi keagamaan dan kurikulum harus bisa dinamis dalam merespon dinamika zaman” Ungkap Gus Adib.
Dalam kegiatan ini ditegaskan bahwa kuriklum program Studi harus memiliki 1). Body of knowledge (BoK), 2) Struktur Kurikulum, 3) Matakuliah, 4) Teaching & Learning Approach, 5) Assessment (output-outcomes). Dalam kurikulum harus di awali dengan gambaran yang jelas tentang kemampuan penting yang dapat dilakukan oleh mahasiswa saat lulus. Oleh karena itu dalam setiap penyusunan kurikulum diawali dengan 1). Merumuskan Program Educational Objectives (PEO)/ Tujuan Prodi, 2). Merumuskan Program Learning Outcomes (PLO)/ Capaian Lulusan, 3). Menyusun kurikulum, 4). Asesmen Capaian Lulusan (Program Learning Outcomes/PLO). Maka 1). Masing-masing matakuliah memiliki course outcomes (CO), 2). Setiap CO harus inline dengan PLO, 3). Setiap CO harus mendukung PLO yang terkait, 4). Setiap Matakuliah bisa memiliki LO knowledge/skill/competence saja, atau gabungan diantaranya.
Hadir sebagai narasumber diantaranya: Prof. Dr. Eva Latifah, S.Ag., M.Si, Prof. Dr. Norhaidi, MA. M. Phil., Ph.D., Prof. Drs. Muh Sirozi, MA., Ph.D., Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag. MA., Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Para narasumber menyampaikan bawa BoK diturunkan dari kajian filsafat ilmu, sebagai disiplin keilmuan harus kuat di ontology, epistimologi dan aksiologi sehingga kerangka keilmuan prodi dapat diwujudkan’ tegas Prof. Sirozi.
Sementara itu Prof. Noorhaidi Hasan menyampaikan urgensi penekanan pada masing-masing level jenjang S1, S2, dan S3. Seperti basis teoritik, praktik, memahami menerapkan teosi serta memproduksi pengetahuan. Sekretaris Umum PAMDI, Dr. H. Asep Iwan Setiawan, M.Ag., memandang bahwa” BoK menjadi hal yang penting dalam pengembangan keilmuan program studi, serta dapat menjadi distingsi pada tiap prodi keagamaan, oleh karena itu Kajian terhadap BoK sebagai awal dalam peninjauan kurikulum harus dilakukan secara serius, sehingga Prodi MD dapat melahirkan para ilmuwan MD yang berkualitas” tandasnya.
Ketua Umum PAMDI, Dr. H. Cecep Castrawijaya, M.A, MM., menekankan bahwa ”Kajian pengembangan keilmuan MD menjadi sebuah kewajiban untuk para ilmuwan MD dalam menghadapi dinamika zaman, sehingga rancangan kurikulum harus dapat menjangkau pengembangan keilmuan dan keahlian dari para lulusan MD”, ungkapnya.
Acara ditutup dengan penyerahan dokumen BoK dari Pengurus Pusat PPPAII Prof. Dr. Eva Latifah, M.Si., ke Dit PKTI Kementerian Agama RI, yang diterima oleh Gus Adib yang didampingi oleh Bu Zidal Huda, S.Ag., MH. selaku subdirektorat Pengembangan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Review dan pengembangan kurikulum hendaknya dilakukan secara berkala minimal 5 tahun sekali dengan menghadirkan para stakeholder, pakar, asosiasi dan melibatkan dunia usaha dan dunia industri, akan kurikulum yang dirancang dapat sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. (Wan)