Makassar: 18 Juni 2022., Musyawarah Nasional (Munas) kedua Forum Dekan Dakwah dan Komunikasi (Fordakom) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) telah berakhir. Dalam munas tersebut, diselenggarakan juga kegiatan Kongres PAMDI dengan Agenda:
Dalam kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Ketua Umum PAMDI melalui daring dengan aplikasi zoom karena ketua umum sedang menunaikan Ibadah Haji. Ketua Umum PAMDI menyampaikan bahwa ”Dalam kegiatan ini, seluruh elemen prodi harus bersinergi dan menguatkan komitmen terhadap prodi MD, untuk maju bersama”, tegasnya. Lebih lanjut Ketua Umum PAMDI menyoroti perlu peningkatan peringkat akreditasi prodi MD, dengan berkolaborasi para asesor Fordakom untuk membina prodi yang masih akreditasi C atau Baik, menuju peringkat Baik Sekali dan unggul”, paparnya. Oleh karena itu sinergi prodi merupakan Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh:
Agenda pertama yakn review kurikulum dengan narasumber Prof. Dr. H. Mahmudin, M.Ag., menyampaikan bahwa ”Prodi Manajemen Dakwah harus adaptif melihat perubahan dinamika zaman. Oleh karena itu penguatan kurikulum yang relevan dengan kondisi kekiniaan menjadi hal yang urgent”. Lebih lanjut Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Dakwah menguraikan mengenai beberapa distingsi ilmu manajemen dakwah yang dilakukan di UIN Alauddin Makassar, diantaranya mengenai pengembangan sumber daya dai, yang urgent dilakukan” ungkapnya.
Dr. Asep Iwan Setiawan, M.Ag., selaku sekretaris umum PAMDI, menyampaikan” mengenai pohon ilmu dakwah bahwa prodi MD memiliki delapan cabang yakni:
”Dari 8 cabang ini dapat diaplikasikan dan disesuaikan dengan kekhasan prodi MD di masing-masing perguruan tinggi”,ungkap Asep Iwan.
Dr. Arif Rahman, M.Pd., Selaku ketua 1 PAMDI menegaskan bahwa ”Kajian ranah MD mencakup; Bidang keuangan Islam, Bidang Kelembagaan Islam, dan Politik Islam. Oleh karena itu ranah kajian tersebut perlu dikembangkan lebih lanjut dengan kajian pendalaman kurikulum, mulai dari profil lulusan, CPL, CPMK, dan RPS yang perlu disusun secara berkesinambungan, sesuai dengan masukan dari evaluasi RPS yang dilakukan oleh prodi secara berkala, ujarnya.
Bendahara Umum, Drs. Sugiharto, M.A, menyampaikan” Sinergi seluruh prodi MD akan meningkatkan kualitas akademik, oleh karena itu dengan adanya PAMDI akan menguatkan prodi MD dan Kajian MD serta menghasilkan lulusan yang berkualitas:, tegasnya.
Dalam Kongres tersebut dilakukan Perjanjian kerjasama antar prodi MD se-Indonesia sebagai bagian dari penguatan mutu lulusan.
Dari pertemuan tersebut menghasilkan rekomendasi untuk tindak lanjut perbaikan prodi MD:
Dengan adanya mata kuliah yang sama diharapkan akan terjadi pertukaran dosen untuk mengajar, dan belajar mahasiswa menjadi lebih luas lagi, tidak hanya belajar dari satu kampus dari dari ragam prodi MD se-Indonesia.
Dengan kiprah PAMDI diharapkan prodi MD dapat terus maju, dan menghasilkan lulusan yang memiliki kematangan dalam kompetensi, dan profesional serta berintegritas tinggi. (Wan)