15/12/2022. Perkumpulan Ahli Manajemen Dakwah Indonesia (PAMDI) menggelar Webinar Nasional bertemakan Pemberdayaan Wakaf Produktif Berbasis Masjid serta dibarengi dengan Sosialisasi Beasiswa 1.000 Da’i dari BAMUIS BNI. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama Perkumpulan Ahli Manajemen Dakwah Indonesia (PAMDI) dengan HMPS Jenjang Magister Manajemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang merupakan prodi pertama di Indonesia maupun dunia untuk jenjang program magister. Hadir dalam kegiatan tersebut Dr. H. Cecep Castrawijaya, MA. sebagai Ketua Umum PAMDI sekaligus Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta, Dr. H. Asep Iwan Setiawan, M.Ag sebagai Sekretaris Jenderal PAMDI sekaligus Sekretaris Prodi MD UIN Bandung (2015-2020) dan Dr. Muhammad Zen, MA, Trainer ZISWAFQU Dompet Dhuafa serta Dosen Magister MD UIN Jakarta, Eddy Yusuf, SE., MM, menjabat sebagai Relationship Manager (RM), Penyaluran II BAMUIS BNI, beserta para dosen, mahasiswa Magister Manajemen Dakwah, mahasiswa MD se-Indonesia, seperti dari UIN Padang, Bengkulu, Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, Tulung Agung, Makassar, Samarinda, Palembang, Banjarmasin, dan lain-lain.
Acara webinar ini merupakan integral PAMDI tentang produktif berbasis masjid sebagai sarana pemberdayaan wakaf dan memberikan beasiswa serta peluang bagi para prodi Manjemen Dakwah di seluruh Indonesia yang di pelopori oleh BAMUIS BNI kepada mahasiswa dakwah yang siap menjadi da’i sekaligus menjalin kerjasama dengan HMPS MMD yang diharapkan bisa menjadi penerus PAMDI..
Keynote speaker diisi oleh Dr. H. Asep Iwan Setiawan, M.Ag, sebagai Sekretaris Jenderal PAMDI. Memaparkan bahwa: “Untuk menyiapkan kader mudabbir profesional dalam bidang dakwah pentingnya kepakaran MD dalam bidang pengelolaan majelis ta’lim, masjid, organisasi kemasyarakatan islam, organisasi politik islam, pelaksanaan ibadah haji, umroh, ziarah, ziswaf, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dakwah dan lembaga keuangan islam.”
Narasumber pertama oleh Dr. Muhammad Zen, MA, dari beberapa pemaparan bisa disimpulkan bahwa: “Sayyidina umar mewakafkan tanah di khoibar untuk menjadi berproduktif bagi masyarakat, Nabi Muhammad mewakafkan masjid quba sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dari berbagai kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berbasis masjid. Namun pada masa sekarang banyak masjid-masjid yang berasal dari sebidang tanah diwakafkan oleh masyarakat untuk di nikmati oleh kalangan umum, kemudian dijadikan masjid tersebut sebagai basis pemberdayaan wakaf uang yang dikelola oleh pihak manajamen masjid. Yang berorientasi sebagai sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Narasumber kedua yang disampaikan oleh Eddy Yusuf, SE, MM, beliau memaparkan bahwa: “Sejarah singkat tentang BAMUIS BNI ialah lembaga ini didirikan pada tanggal 5 oktober 1967 dengan mendapat dukungan dari bpk soetanto, MA selaku direktur utama BNI dengan diberi nama yayasan Baitul Mal Umat Islam (BAMUIS), karena beliau ingin memberikan peluang kepada para sarjana dakwah untuk mendapatkan peluang beasiswa 1000 da’i bagi mereka yang berkompeten dalam keilmuan manajemen dan dakwah, dan para santri yang berbakat serta berprestasi yang memiliki keinginan kuat menjadi da’i, dengan cara memberikan pelatihan/pendidikan da’wah disesuaikan dengan kebutuhan da’i dan agar pelaksanaan da’i berjalan dengan baik maka diperlukan pembinaan, pelatihan dan pendampingan.”
Acara ini diakhiri dengan penyerahan e-sertifikat kepada para narasumber serta dilanjutkan dengan sesi foto bersama melalui online zoom meeting dan ada yang berhadir secara offline. (CC)