Medan, 10 April 2021. Workshop Kurikulum Program Studi Manajemen Dakwah diselenggarakan via zoom meeting. Kegiatan ini mengambil topik yakni Evaluasi dan Penyempurnaan Kurikulum Menuju Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. Adapun acara dilaksanakan dengan melibatkan ketua jurusan MD IAIN Tulungagung dan ketua jurusan MD UIN SU yang kebetulan keduanya adalah pengurus PAMDI Acara dilaksanakan oleh prodi MD STAIN Madina.
Menghadirkan narasumber yang handal dibidang manajemen dakwah yakni Dr. Hasnun Jauhari Ritonga, MA., Ketua Jurusan Manajemen Dakwah UIN Sumatera Utara, dan sebagai pemantik diskusi yakni Dr. Ahmad Nurcholis, SS., M.Pd., Ketua Jurusan Manajemen Dakwah IAIN Tulungagung, serta Irfansyah Nasution, S.Ag., MM., Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mandailing Natal.
Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu, 10 April 2021, sejak pukul : 09.00 s/d selesai, yang dilakukan secara daring dan luring. Untuk kegiatan luring dipusatkan di gedung Aula STAIN Mandailing Natal. Kegiatan ini merupakan bagian dari evaluasi serta persiapan dalam menyongsong merdeka belajar dan kampus merdeka yang dicanangkan pemerintah. Selain itu juga sebagai upaya sinkronisasi kurikulum prodi manajemen dakwah dengan regulasi pemerintah dan kebutuhan serta tantangan zaman. Kurikulum yang dikembangkan mengacu pada SN PT, KKNI dan MBKM. Hal ini merupakan upaya dari Manajemen Dakwah STAIN Mandalaing Natal untuk melahirkan lulusan yang kompeten dibidang Manajemen Dakwah.
Acara dibuka dengan sambutan Ketua STAIN Madina Dr. H. Torkis Lubis, L.c., D.E.S.S. Beliau menyampaikan bahwa melalui workshop Nasional ini, Program Studi Manajemen Dakwah STAIN Mandailing Natal diharapkan mampu merekonstruksi satu bentuk kurikulum yang integratif dan transformatif guna mewujudkan lulusan yang unggul dan profesional di bidang dakwah, sebab kurikuum berbasis merdeka belajar memiliki tiga tipologi, yaitu competence, out class dan participation.
Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Dr. H. A. Rizqon Khamami, Lc., MA., menyambut baik acara tersebut, untuk itu Dekan menugaskan Ketua Jurusan Manajemen Dakwah (Dr. Ois) untuk menjadi salah satu Narasumber Inti dalam workshop Nasional tersebut. Adapun makalah yang disampaikan oleh Dr. Ois berjudul “Distingsi Kurikulum Manajemen Dakwah IAIN Tulungagung Berbasis Merdeka Belajar”.
Beliau menegaskan bahwa ada tiga pilihan penjurusan yang bisa diambil oleh mahasiswa, yaitu: Pertama, matakuliah yang mencetak mahasiswa untuk menjadi Intruktur Haji dan Umroh. Kedua, matakuliah yang mencetak mahasiswa untuk menjadi Manajer Lembaga Dakwah dan event organizer. Ketiga, matakuliah yang mencetak mahasiswa untuk menjadi Researcher (peneliti) di bidang pengembangan dakwah.
Ketua Prodi Manajemen Dakwah STAIN Madina Siti Rahma Harahap, M.A. sebagai inisiator Workshop Nasional menegaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menyempurnakan kurikulum program studi manajemen dakwah menuju kampus merdeka belaar yang telah dicanangkan semenjak tahun 2020 oleh menteri pendidikan Indonesia Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. Adapun Sekertaris Prodi Manajemen Dakwah STAIN Madina, Elismayanti Rambe, M.Kom.I., bertugas sebagai moderator yang memimpin langsung jalannya workshop nasional tersebut hingga berjalan dengan sukses dan memperoleh antusis dari seluruh peserta.
Narasumber Kedua Dr. Hasnun Jauhari Ritonga, M.A. dan Narasumber Ketiga Irfansyah Nasution, S.Ag., M.M sepakat bahwa mahasiswa lulusan/alumni jurusan manajemen dakwah saat ini, telah banyak mengisi berbagi profesi kerja yang sangat prestisius, di antaranya: Menjadi Bintal di TNI/Polri, PNS, Guru Agama, Dosen, Penyuluh Agama, Instruktur Haji dan Umroh, Manajer Lembaga Dakwah, Peneliti, Petugas Haji, Guide/Pramuwisata, Manajer Event Organiser, Petugas Pencatat Nikah di Kementerian Agama, Penulis Buku, Pengamat Politik dan Moderasi Beragama, Trainer Manajeman Lembaga Dakwah, dan lain-lain
Peserta worshop yang juga dosen STAIN Madina Nura Harahap, sempat bertanya pada Dr. Ois bagaimana Jurusan Manajeman Dakwah IAIN Tulungagung mampu meluluskan semua mahasiswa angkatan pertama (2017) dengan masa studi hanya 3.5 tahun. Dr. Ois menjawab bahwa prestasi tersebut tak lepas dari Kebijakan Pimpinan IAIN Tulungagung khususnya Rektor, Dekan dan Para Wadek yang berhasil memutuskan gebrakan spektakuler, yaitu tugas akhir pasca pandemi bagi mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah tidak lagi dibebani dengan penulisan skipsi, akan tetapi sebagai gantinya, mahasiswa diwajibkan untuk menulis artikel ilmiah yang harus diterbitkan pada jurnal-jurnal ilmiah baik dalam maupun luar negeri. Dampak positif dari kebijakan tersebut adalah meningkatnya indeks literasi kampus secara nasional. Bahkan karya-karya mahsiswa telah termuat di Jurnal-jurnal Terindeks Sinta-2 yaitu: Muhammad Adi Firmansyah / 12311173008 dengan judul artikel “Manajemen Dakwah Transformatif KBIH Ta’awun Tulungagung”. Rinta Dwi Anggraini / 12311173006 dengan judul artikel “Feminisme Dakwah dalam Film Habibie & Ainun 3”. Siti Muntoyibah / 12311173003 dengan judul artikel “Orkestrasi Dakwah Habib Syekh Melalui Musik Religi”. Adapun karya-karya mahasiswa telah termuat di Jurnal-jurnal Terindeks Sinta-3 yaitu: Lutfi Fatmasari / 12311173014 dengan judul artikel Strategi Dakwah Nahdlatul Ulama melalui instagram @Nuonline_id Mega Indah / 12311173001 dengan judul artikel ”Konsep Dakwah Ustaz Hanan Attaki Terhadap Perilaku Remaja di Era Milenial”.
Sumber: https://fuad.iain-tulungagung.ac.id/dir-berita/539-workshop-nasional-evaluasi-dan-penyempurnaan-kurikulum-manajemen-dakwah-menuju-kampus-merdeka-belajar